Tuesday, July 6, 2010

KEPIMPINAN YANG EFEKTIF



Assalamulaikum wtb,


Saya bukan nya mahu mempertikaikan apa jua keputusan yang telah diambil atau dibuat terhadap ketentuan kepimpinan dalam sesebuah organasasi, akan tetapi sekadar memberikan dan berkongsikan pandangan dan pengelaman peribadi yang berdasarkan pengamatan dan kajian sepanjang tempoh bergiat pro-aktib selama lebih 30 tahun dalam beberapa buah organasasi dinegara ini, mengenai corak dan sikap orang-orang individu sebagai pemimpin organasasi terhadap tanggung-jawap dan tugas serta mandat yang telah dipikul.


Sesebuah organasasi tidak perlu mengubah sistem-sistem yang sedia ada, akan tetapi jika kita mahu menuju kehadapan untuk tujuan mencapai kemajuan yang lebih bermakna dan efektif, pada waktu yang sama juga kita harus berani memperbaikinya dengan membuat reformasi (pembaharuan) terhadap sistem-sistem yang ada sekarang. Reformasi (pembaharuan) buka bererti perubahaan.


Apa pun pembaharuan yang akan dilakukan, ianya tertakluk kepada kemampuan dan kecekapan pemimpin sebuah organasasi untuk melakukannya.


Saya berpendapat, kepemimpinan yang efektif dimulai dari visi yang jelas, tanpa visi, kepemimpinan tidak akan ada artinya sama sekali. Selain memiliki visi, seorang pemimpin juga harus memilki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tersebut kedalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut, pemimpin adalah seorang inspirator perubahan dan visioner, iaitu memilki visi yang jelas ke mana organisasi yang dipimpin akan menuju.


Seorang pemimpin tidak harus menguasai tugas pengikutnya secara terperinci. Akan tetapi, lebih baik jika memiliki kecakapan berfikir dan teknik yang berkaitan untuk mencapai tujuan. pemimpin juga harus dapat menyelesaikan masalah dengan membuat keputusan yang tepat. Untuk memutuskan sesuatu, ianya memerlukan informasi yang tepat serta perancanaan yang jelas mengenai aktiviti organisasinya. Selain yang berkaitan dengan aktiviti dan projek, pemimpin juga harus dapat menggunakan kemampuan komunikasinya untuk membangun hubungan interpersonal dengan orang-orang bawahan dan masyarakat umum.


Pemimpin yang baik dan efektif bukan saja memberikan arahan, tetapi juga memberikan keteladanan dan contoh yang baik. dan juga perlu bersikap rendah hati, realist, idealist dan ramah.


Pada pandangan saya, pemimpin juga harus dapat menilai kemampuan orang bawahannya dan delegasi tugas berdasarkan hasil penilaian. Ia tidak akan dapat mendelegasikan tugas bila tidak mempercayai orang bawahanya. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat mempercayai orang bawahannya tanpa kehilangan kewaspadaan.


Seterusnya sebagai pemimpin sesebuah organisasi, perlu juga memiliki kemampuan menahan emosi. bukan sekedar hanya menghindari marah-marah yang tidak beralasan, tetapi juga harus mampu menyembunyikan kepanikan dan kekhawatiran dalam menghadapi masalah. Secara psikologi, apabila pemimpin terlihat panik, maka orang-orang bawahannya pun cenderung untuk ikut panik. harus juga tahan menghadapi tekanan. (Banyak orang berpikir bahwa menjadi pimpinan itu menyenangkan karana tugasnya hanya memberikan arahan saja). Padahal, tekanan terbesar untuk berhasil atau menghasilkan sesuatu perancangan, berada ditanggan pemimpin. Bila pemimpin tidak tahan menghadapi tekanan, ia akan membuat kesalahan-kesalahan fatal yang menggiring pada kegagalan.


Ketika keputusan sudah diambil, semua pihak dalam organisasi harus mendukungnya. Bila ternyata keputusan yang diambil menghadapi permasalahan dan kegagalan, maka pemimpin tersebut harus bernai bertanggung jawab dan tidak sekedar melemparkan masalah pada orang lain. Tanggung jawab bukan hanya berarti mengakui kesalahan, tetapi juga memberikan solusi dari permasalahan tersebut.


Pemimpin perlu mengenali lebih dari sekedar nama orang-orang yang dipimpinnya atau orang-orang yang diberikan tugas dan tanggung-jawap, pada waktu yang sama ianya juga perlu mengetahui kemampuan dan karakter dari orang-orang tersebut sehingga tiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat dalam tempat yang betul. (Put the right people in the right place), pada waktu yang sama harus bersedia mengambil dan memikul tanggung-jawap keatas keputusan yang dibuatnya dan juga bersedia untuk berundur diri dan sedar diri jika keputusan yang dibuatnya menemui kegagalan atau mendatangkan masalah sehingga menganggu pentadbiran dan kemajuan sesebuah organasasi yang dipimpinnya.


Pada pandangan saya bahawa meletakkan orang yang sama tetapi diposisi yang lain, bukan nya satu pembaharuan atau perubahan, ini mungkin saja kerana orang yang sama pasti mempunyai sikap dan idea yang sama, semasa diposisi yang lama, justeru itu besar kemungkin hasrat untuk maju kehadapan sesebuah organasasi akan menjadi lembab disebabkan mengunakan cara (method) yang lama. Perkara ini sering terjadi dalam organasasi NGOs dinegara ini, dimana beberapa buah organasasi yang pada mula begitu maju, aktif dan terkenal kini telah tumbang tanpa tanda (kuburnya) dan entah kemana para pemimpin dan pengikutnya menghilang yang dipertanggung-jawapkan terhadap organasasi berkenaan, kini hanya tinggal nama sahaja.


Wassalam


TITAH DIJUNJUNG MEMPERKASAKAN RAKYAT


Oleh: Dr Haji Mohd Hatta Bin Hj Zainal Abidin

No comments: